Sabtu, 13 Desember 2008

the GazettE - LEECH


Ohayyo Minna-san.............

the GazettE is back with their new single,LEECH!!
Setelah mendownload single ini dan mendengarkan ketiga buah lagu yang ada di dalamnya, hasilnya, WOW! THIS IS SINGLE IS FUCKING GREAT! AWESOME!!! Mungkin bisa menjadi the best single of the year nih! Single ini di dalamnya tidak ada satu buah tembang-pun yang memainkan musik agak lambat atau nge-pop. Seperti kebiasaan the Gazette di dalam single-singlenya, biasanya selalu menyediakan satu buah lagu yang agak mellow/slow. Ini tidak, ketiga-tiganya nge-rock abis! Jadi apabila kalian masih belum puas dengan tembang LEECH, maka dua B-side tracks-nya bisa memuaskan dahaga kalian.

Sebelumnya, sekilas profile the GazettE. Band yang terbentuk sejak tahun 2002 ini di dalamnya berisikan lima orang personil. Mereka adalah Ruki [eks Mikoto, eks Ma'die Kusse, eks L'ie:Chris, eks Kar+te=zyAnose] pada posisi vokal, Uruha [eks Karasu, eks Ma'die Kusse, eks L'ie:Chris, eks Kar+te=zyAnose] pada posisi gitar, Aoi [eks Arita] yang juga memainkan gitar, Reita [eks Mervilles, eks Karasu, eks Ma'die Kusse, eks L'ie:Chris, eks Kar+te=zyAnose] memegang alat bass dan terakhir Kai [eks MareyditCreia] yang menggawangi posisi drum. Warna musik yang dimainkan the GazettE bisa dikatakan rock. Namun hal itu bisa dikembangkan dengan lebih luas, seperti menambah warna musik seperti pop, jazz, hip hop, hard-rock bahkan metal. Yup, warna musik the GazettE memang mempunyai ruang lingkup yang cukup luas. the GazettE merupakan salah satu band yang berada di bawah payung perusahaan PS COMPANY. Penyanyi dan band lain yang juga tergabung dalam perusahaan tersebut diantaranya seperti Kagrra, alice nine., miyavi, SCREW, SuG, dll.

Alright, langsung saja aku mulai reviewnya dengan sebuah tembang pertama, tembang unggulan dari single kali ini, apalagi kalau bukan LEECH [04:12]. Tidak perlu diragukan lagi, GREAT SONG! LEECH sudah pasti akan menjadi salah satu lagu masterpiece-nya the Gazette yang bakal tetap dikenang sampai 5 tahun ke depan. Lihat saja nanti. Lagunya memang benar-benar mengguncang ala bom dengan tingkat daya ledak yang sangat dashyat. Sangat aggressive! Lagu ini memang secara sekilas mengingatkan kita akan lagu HYENA yang bisa dijumpai dalam album STACKED RUBBISH itu. Walaupun menampilkan alur musik yang rada cadas, seperti sudah menjadi trademark the GazettE, lagu ini dilengkapi dengan backing vocal cewek yang tentunya memberi sedikit kesan manism grooving serta sentuhan feminim, layaknya lagu FILTH IN THE BEAUTY. Riff-riff gitar yang dimainkan Uruha dan Aoi cukup memanjakan pendengarnya untuk menggoyangkan badan. Bahkan pada durasi 02:03, dengan alunan interlude riffs guitar yang semi trash-metal memberikan kesempatan dan atmosfir kepada pendengar untuk melakukan ritual head-banging. Ruki menjalankan tugasnya dengan apik. The verses is good, the bridge is enjoyable and the chorus is catchy! No more comments. Apalagi mengingat aksi high-pitched-scream-nya diakhir lagu. MANTAP! Let's send a gallows into the scene which you hope for....

Selesai LEECH, beralih kemudian pada sebuah tembang B-side berjudul DISTORTED DAYTIME [03:51]. Hell yeah, DISTORTED DAYTIME menjadi salah satu lagu B-side TERBAIK miliknya the GazettE. Kali ini temponya sedikit diperlambat, namun kental dengan unsur hard-rock dengan permainan riffs guitar yang berat, nyaring serta meraung-raung. Menyimak permainan gitar dari Uruha pada intro lagu, tentunya mampu menaikkan adrenalin pendengar supaya intense yang ada tetap terjaga. Performa Ruki di lagu ini sungguh luar biasa! Ruki beraksi dengan berbagai gaya vokal yang dia miliki. Mulai dari bagian verses yang bernyanyi secara normal-voice sampai dengan vokal berat-nya yang rada kasar itu pada bagian pre-chorus. Melodic-chorus yang dihasilkan Ruki juga terasa oke. Walaupun menampilkan riff-riff gitar yang berat serta rumit, the GazettE memasukkan unsur-unsur melodi melalui permainan instrumen-nya. Jujur saja, aku pasti akan merasa heran jika lagu ini tidak dimasukkan ke dalam album terbarunya kelak! As usually, agak susah mendengarkan lirik Engrish yang dibawakan Ruki ini....

And the other B-side track is HOLE [03:13]. Hanya bisa ditemui dalam single LEECH versi Auditory Impression. Sedangkan untuk versi Optical Impression hanya dijumpai dua lagu di atas tadi saja plus sebuah DVD PV LEECH. Track ketiga dari single ini, tetap kembali menampilkan musik yang rada aggressive! Bahkan kali ini lebih terasa berat! Pada bagian awal verses, memang terasa agak sedikit datar. Namun, hal itu hanya terjadi sebentar saja. Sebab untuk seterusnya, the GazettE kembali ke jalur sebagaimana-mestinya. Another nice B-side tracks by the GazettE. Aku suka dengan tabuhan drum Kai di lagu ini, dimana ketukan-ketukannya sangat matching dengan betotan driving-bass-line-nya Reita yang tampil mempesona! Kali ini, lirik chorus dibawakan dengan menggunakan bahasa Jepang. Hasilnya, tentu saja lebih terasa dashyat-nya. Ruki is great!

Ouh, tidak perlu diragukan lagi, LEECH yang merupakan single ke-17 miliknya the Gazette ini menjadi sebuah single yang SANGAT SANGAT SANGAT LAYAK UNTUK DISIMAK. Sungguh rugi besar jika melewatkan barang yang satu ini. Buat orang-orang yang anti terhadap the GazettE, in the name of Satan, bersiaplah, mendengarkan single ini dijamin membuat mulut kalian menganga lebar saking takjubnya!!!

Dir en Grey - Uroboros


Ohayyo minna-san...

Well,setelah qt tunggu sekian lama,akhirnya keluar juga album baru Dir en Grey yang terbaru,yaitu Uroboros.

Maka dari itu,marilah kita mulai review album paling ditunggu-tunggu tahun ini,HELL YEAH!!!!

Album UROBOROS, yang merupakan full-length album ketujuh-nya Dir en grey dirilis dalam waktu bersamaan di tiga tempat. Tanggal 11 November 2008 UROBOROS resmi dirilis di kawasan Amerika Utara yang ditangani langsung oleh label The End Records. Untuk negara Jepang dan kawasan Eropa, dirilis tanggal 12 November 2008. Untuk Jepang albumnya diedarkan melalui label Firewall [salah satu anaknya Sony Music Entertainment Japan] dan untuk penyebaran di kawasan Eropa dipercayakan kepada label Gan-Shin. Untuk Amerika, dirilis dalam empat format. Yaitu Digipack CD & DVD, Digital download, CD dan 12" LP album. Sementara di Jepang dirilis dalam tiga buah varian. Varian pertama berisikan 2 CD album plus DVD dan 2 LP box set. Varian kedua berupa 2 CD album. Sementara Varian ketiga hanya verupa CD saja. Bagaimana dengan kawasan Eropa? Hanya dirilis dalam dua type. Type pertama adalah reguler edition dan type kedua berupa special edition. Semoga tidak pusing dengan penjelasanku di atas.

Setelah mendengarkan album ini, mulai dari track awal hingga track akhir, Dir en grey memang menepati janjinya seperti yang mereka janjikan di website official-nya beberapa waktu lalu itu. Di situ mereka mengatakan jika album ini akan terasa lebih "crazy" dibandingkan album sebelumnya yang cukup gagal menurutku, THE MARROW OF A BONE. Namun, album ini tidak hanya sekedar lebih "crazy" saja, tetapi di sisi lain Dir en grey juga memperhatikan dengan benar dan seksama alur musiknya dengan memberikan sentuhan-sentuhan harmonisasi melodi yang manis. Sehingga apa yang ditawarkan dalam album UROBOROS ini menjadi sedikit beda, jika tidak ingin dikatakan unik. Nah, hal ini yang tidak tampak dan tidak bisa ditemukan dalam album THE MARROW OF A BONE. Bahkan, untuk album UROBOROS kali ini, Dir en grey banyak melakukan berbagai eksperimen di dalam menghasilkan sound-sound yang sesuai dengan tema dari album ini, yaitu reincarnation. Dir en grey berani memainkan sound-sound yang agak di luar jalur, seperti nuansa musik ala Ketimur-tengahan melalui alat musik mandolin, oriental, religious dan masih banyak lainnya. Dan yang terpenting adalah Dir en grey kembali memasukkan ciri khas Visual-kei ke dalam beberapa lagu dalam album ini, walaupun ciri khas tersebut tidak terlalu kental kelihatan. Hal ini tentu saja diamini fans-nya dengan sebuah tanggapan yang sangat positif.

Wow, basa-basinya terlalu panjang ya? Sebelum membedah album ini, berikut sekilas profile Dir en grey. Band yang dulunya sempat bernama Deathmask ini memulai debutnya pada tahun 1997. Di dalamnya berisikan lima orang personil. Mereka adalah Kyo [eks La:Sadie's] pada posisi vokal yang memiliki jangkauan vokal sangat tinggi, mulai dari throat-growl, screaming bahkan sampai pada mad-yelling, Kaoru [eks La:Sadie's] pada posisi lead guitar, Die [eks La:Sadie's] juga pada posisi gitaris [tepatnya ritem], Toshiya memegang alat bass dan terakhir sudah tentu Shinya [eks La:Sadie's] yang menggawangi posisi drum. Warna musik yang Dir en grey mainkan sekarang ini bisa dikategorikan dalam genre rock. Awal-awal karir Dir en grey, warna musik mereka sangat khas dengan gaya visual-rock dengan menampilkan ritme musik yang susah dicerna, tapi asyik. Namun seiring waktu berjalan, Dir en grey selalu mencoba genre baru. Mulai dari hard-rock, hardcore, dan nge-metal. Ini bisa dibuktikan dalam album terakhir mereka yang rilis awal tahun 2007 lalu, yaitu THE MARROW OF A BONE.

Album UROBOROS versi edaran Amerika ini secara total di dalamnya berisikan 13 buah track lagu plus 2 buah track bonus, yaitu GLASS SKIN [Japanese Version] dan DOZING GREEN [Japanese Version]. Alright, here we go! Tembang pembuka album ini diisi oleh sebuah track intro yang berjudul SABIR [02:00]. Memang track ini tidak bisa dinilai. Namun yang pasti, track intro ini memang sangat oke dijadikan ajang pemanasan serta meningkatkan mood para pendengar untuk mendengarkan lebih lanjut akan isi album ini secara keseluruhan. Pada latar musik ini, bisa didengar scream-scream khas Kyo yang dibarengi dengan permainan petikan mandolin. Track intro ini menyadarkan aku bahwa Dir en grey terakhir kali melakukan hal seperti ini ketika merilis album MACABRE tahun 2000 silam.

Selesai SABIR, langsung dilanjutkan dengan sebuah lagu berjudul VINUSHKA [09:35]. Lagu yang judulnya sangat bertemakan India ini menjadi salah satu lagu favoriteku dalam album ini. Yup, what a great song! Mendengarkan lagu ini sampai memasuki durasi 4 menitan, aku sudah yakin jika ini merupakan sebuah great-ballad song. TERNYATA ITU SALAH! Sebab lagunya semakin berkembang ke arah yang lebih dan makin lama makin mencapai puncaknya berupa sebuah alur musik yang cukup berat dan agrressive dengan permainan instrumental yang super jenius! Itu terjadi pada menit ke 04:20. Sungguh hal tersebut membuat aku terkejut sekali. Saking terkejutnya, sampai durasi lagu ini berakhir aku masih belum bisa menutup mulutku yang menganga. AMAZING SONG! Di bagian cadas, Kyo beraksi dengan low-growl, high pitched screaming plus sedikit mad-yelling-nya. Permainan drum dari Shinya makin terlihat sedikit peningkatan. Aku suka dengan aksi double-bass-peddle Shinya di lagu ini. Walau lagu ini sudah bagus, namun alangkah lebih bagus lagi jika lagu ini hanya cukup sampai pada menit ke 04:20 tadi saja. Sebab, di sini seakan-akan kita menyaksikan dua buah lagu yang digabungkan menjadi satu. Tapi itu tidak menjadi masalah yang berarti! I still love this song! Rasanya ini merupakan lagu dengan durasi terpanjang kedua yang pernah dibuat Dir en grey sesudah Macabre [10:51].

RED SOIL [03:24] menjadi lagu berikutnya. Bagian intro-nya keren, terlebih permainan gitarnya. Mendengarkan lagu ini pada awalnya memang membuat pendengar sedikit merasa ganjil dengan warna musik yang diluar kebiasaan Dir en grey ini. Namun jika didengarkan untuk kedua dan ketiga kalinya, dijamin pasti ketagihan. Lagi pula, sisi baik yang bisa disimak dari lagu ini adalah sentuhan Visual-kei-nya sangat tampak sekali. Interlude-interlude melodic-gitar yang mendawai, mengingatkan kita akan old-school-nya Dir en grey [terutama jaman album GAUZE]. Lagunya terasa mengalami progress mulai dari tempo normal sampai dengan bagian berat pada riff gitar. Mengingatkan aku akan lagu hydra-666. Performa vokal Kyo di lagu ini cukup memukau. Di verses bermain dengan normal-voice yang bersih, dan pada beberapa bagian lainnya beraksi dengan scarry-growl/screaming-nya. Dan pada bagian durasi 02:32, Kyo sedikit menggoda pendengarnya dengan mumbling-nya yang sangat ter-influence dengan Jonathan Davis, sang vokalis band KORN.

Beralih ke tembang selanjutnya, DOUKOKU TO SARINU [03:48]. Lagi-lagi sebuah tembang cadas dan high intense dari Dir en grey, yang mirip dengan lagu-lagu album THE MARROW OF A BONE. Sangat oke jika dipakai untuk sekedar bermoshing-ria maupun ber-headbanging-ria! Walaupun terkesan cadas, lagu ini di waktu bersamaan juga menawarkan sentuhan yang soft dan melodic. Kyo sekali lagi beraksi dengan deep-growl-nya. Tetapi tetap menawarkan kemampuan olah vokalnya melalui ambilan nada-nada range tinggi. Itu bisa disimak pada bagian chorusnya. Nice job, Kyo! Untuk urusan permainan instrumen-nya, well, apresiasi layak diberikan kepada Kaoru, Die dan Shinya yang aksi gitar dan drum-nya begitu matching.

Sekarang giliran lagu TOGURO [03:57]. Yeah, I really love this song! The intro is great! Kocokan interlude gitar dan driving bass-line yang rada nge-groove pada awal lagu sudah memberikan kesan optimis jika lagu ini pasti bakalan terdengar oke. Dan itu memang benar! Tarikan vokal Kyo yang sangat bersih di awal lagu dan juga tentunya sepanjang lagu, sangat terinspirasi dengan pelafalan vokal musik-musik dari negara Timur-tengah. Bagian verses dan chorus juga mampu dibabat Kyo dengan penampilan vokalnya yang kali sungguh luar biasa cantiknya. Memberikan bukti kepada kita bahwa KYO MASIH MAMPU BERNYANYI! You did great, Kyo! Lagunya memang terasa lebih santai. Memberikan kesempatan pada pendengar untuk sejenak ber-cooling-down setelah dua buah track sebelumnya yang rada memakan energi itu. Seharusnya lagu TOGURO ini yang perlu dibuat durasinya sampai 9 menit lebih, bukannya VINUSHKA. Oh iya, sekilas lagu ini memiliki persamaan dengan lagu berjudul Hotarubi [bisa ditemui pada album MACABRE].

GLASS SKIN [04:27] menjadi lagu berikutnya. Berbeda dengan versi singlenya, GLASS SKIN ini liriknya menggunakan bahasa Inggris. Yup, kalian tidak salah baca, bahasa Inggris! Sungguh mengerikan. Kenapa? Jujur saja, Kyo menurutku tidak bagus-bagus amat di dalam pelafalan/ucapakan bahasa Inggris-nya. Jadi yang bisa didengar melalui vokal Kyo hanya berupa suara ala komat-kamit gitu. Apapun itu, this song is still very good!

Selesai GLASS SKIN disusul kemudian dengan tembang selanjutnya, yaitu STUCK MAN [03:34]. Such a grooving song, dengan aksi driving-bass-nya Toshiya yang brilliant! Sekilas, lagu ini memang sangat tipikal banget dengan lagu-lagu miliknya band asal Amerika, RED HOT CHILI PEPPERS. Sebuah terobosan yang cukup berani dari Dir en grey. Memang agak aneh mendengarkan Kyo yang bergaya ala rapper. Namun di luar itu, lagu ini menawarkan sesuatu permainan instrumental yang super-fresh. Bagian bridge dan chorusnya cukup berbobot, dengan lagi-lagi sebuah aksi low-growl dari Kyo yang terdengar tekak/garau. Anehnya, nuansa lagu ini cukup gelap. Sehingga memberikan kesan yang berbau seram dan menakutkan. Kalo tidak salah dengar, di bagian durasi 03:10, apakah benar itu suara sebuah suling ala Timur-tengah?

Merasa kangen dengan Dir en grey saat membawakan lagu super-cadas seperti AGITATED SCREAMS OF MAGGOTS? Hal tersebut bisa kalian jumpai pada track berikutnya yang dikasih judul REIKETSU NARISEBA [03:33]. OH MY FUCKIN' GOD! THIS SONG IS TRULLY KICKASS!!! Kurang lebih seperti DOUKOKU TO SARINU. Cuma lebih berat dan gahar! Dengan riff-riff yang berat dan meraung-raung, serta tabuhan drum ala death-metal dari Shinya, menjadikan lagu ini sebagai lagu paling cadas yang ada di dalam album UROBOROS ini. Interlude-interlude yang ada pada lagu inipun seakan-akan memberikan service kepada para penggemar Dir en grey yang metal-freak untuk memperagakan aksi head-banging-nya sampai mampus [leher patah, encok, keseleo, terkilir, dll]! Tapi musik dari lagu ini tidak sebatas monoton di jalur seperti itu-itu saja. Sebab, Dir en grey kembali memasukkan unsur-unsur melodic-sound dari beberapa alat perkusi dan alat petik mandolin hingga memberikan waktu untuk calm-down sambil diiringi dengan vokal Kyo yang bisa menyejukkan hati. Itu bisa dilihat pada bagian durasi 01:54.

Dan WARE, YAMI TOTE... [07:01] pun menjadi lagu selanjutnya. Sebuah lagu lagi yang durasinya panjang. Very emotional and great accoustic-ballad song! Toshiya, aksi bass-nya benar-benar memukau dan menjiwai. Mungkin menjadi aksi terbaik Toshiya yang bisa dijumpai dalam album ini. Kyo juga tetap berperan pada lagu ini dengan sumbangsih penampilan vokalnya yang cukup apik. Simak saja bagian verses-nya yang dibawakan secara penjiwaan-dalam. Untuk chorusnya, memang Kyo sedikit merasa kesusahan di dalam mencapai nada tinggi. Untung saja itu bisa dilakukan dengan baik. Pada awalnya, mungkin lagu ini terdengar asyik. Namun memasuki pertengahan lagu, entah kenapa makin lama makin terasa jenuh. Untung saja di bagian menit ke 04:00 bisa disimak permainan perkusi dari Shinya dengan tribe-sound-nya yang setidaknya bisa menyadarkan kembali perasaan yang sudah jenuh tadi. Not bad.... Jika jeli bagian emotional-scream pada durasi 05:18 mengingatkan kita akan lagu CONCEIVED SORROW.

Diteruskan lagi dengan tembang berikutnya, yakni BUGABOO [04:43]. Walah, seperti tidak ada kata lain yang bisa dijadikan judul lagu. Musik super super berat dan lambat, yang kental dengan nuansa album THE MARROW OF A BONE! Again, Kyo beraksi dengan low growl-nya yang kali ini terasa seperti seorang setan yang sedang berbicara. MENGERIKAN! Bukan sebuah lagu terbaik dari Dir en grey. Sebab aku yakin, ini merupakan sebuah filler-track yang telah disiapkan untuk memenuhi rasa dahaga fans yang pro dengan warna metal ala Dir en grey.

Mendengarkan intro lagu selanjutnya, yaitu GAIKA, CHINMOKU GA NEMURU KORO [04:22], pasti semua orang setuju jika nada yang ada persis sama dengan lagu GLASS SKIN. Tapi jangan terkecoh, sebab lagu ini juga kembali mengandalkan nuansa cadas dan gaharnya. Permainan riff-riff dan kocokan gitar dari Kaoru dan Die terasa seperti angin badai yang menderu-deru. Shinya kembali mempertontonkan kemampuan double-pedal-bass-nya yang cukup aku sukai di lagu ini. Silakan simak sendiri jika tidak percaya. Berhubung lagunya memang sesuai dengan ciri khasn Dir en grey saat ini, sudah tentu diisi dengan berbagai aksi vokal Kyo yang sudah berulang-ulang kali didengar pada track sebelumnya. Seperti mad-yelling, deep-growl, screaming, dll.

Sama seperti yang Dir en grey lakukan terhadap GLASS SKIN di album ini, tembang DOZING GREEN [04:05] pun liriknya menggunakan bahasa Inggris. Yah, bagaimanapun, yang namanya original pasti still the best lah! Namun jika ditilik dari segi kualitas lagu, DOZING GREEN versi album ini kualitasnya lebih sempurna dan bersih dibandingkan versi single-nya. Aku yakin ini hasil polesan ulang/remix dari label di Amerika sono. Very good job! Tetap menjadi lagu terbaiknya Dir en grey walaupun tentunya aku hanya bisa mendengarkan vokal Kyo seperti orang sedang kumur-kumur. Oh man, he can't pronounce English!

Akhirnya, sampai juga pada lagu terakhir sekaligus lagu penutup album, yaitu INCONVENIENT IDEAL [04:23]. Well, tidak terbantahkan lagi. Lagu ini merupakan LAGU TERBAIK YANG BISA DIJUMPAI DALAM ALBUM UROBOROS INI! Lagunya sendiri cukup dramatic-ballad, so emotional dan bisa menggetarkan hati yang diiringi dengan permainan melodi yang harmonis dan cantik! Dir en grey memang mengikuti pepatah orang luar, save the best for the last! Vokal Kyo, layaknya di lagu pembuka album tadi, VERY AMAZING and POWERFUL. Ditambah pula dengan aksi tabuhan drum Shinya yang cool abis! Sebuah pemilihan lagu penutup yang sempurna dari Dir en grey, sesempurna saat mereka memilih lagu CLEVER SLEAZOID untuk dijadikan penutup album THE MARROW OF A BONE.

Dua buah sisanya, yang merupakan track bonus, yaitu GLASS SKIN [Japanese Version] [04:28] dan DOZING GREEN [Japanese Version] [04:08] rasanya tidak perlu dijelaskan lagi deh. Sebab kedua buah lagu ini sudah pernah aku review ketika dirilis dalam bentuk single. Silakan baca di SINI dan SINI.

Ouh yeah, akhirnya selesai juga! Mereview album UROBOROS ini terus terang saja benar-benar menguras tenaga dan pikiranku. Semoga saja kalian bisa mengerti dan menikmati review ini. Dari review di atas tadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa album UROBOROS ini bagus dibandingkan album sebelumnya, THE MARROW OF A BONE. Sangat terlihat sekali perbedaan yang sangat signifikan antara dua album tersebut. UROBOROS terasa lebih berkembang dengan beberapa permainan instrumental yang sangat improve. Secara materi juga, ke-13 buah lagu yang ada di dalamnya lebih menarik, berbobot dan kuat. Ini menandakan Dir en grey di dalam menghasilkan karya terbaiknya harus berani memainkan sesuatu hal yang bersifat eksperimental [dengan thema oriental, religious, reincarnation, dll]. Dan untungnya, hal tersebut dapat berjalan dengan sangat baik sesuai porsinya. Ada beberapa lagu yang kurang aku suka. Namun itu bisa tertutupi dengan beberapa buah lagu yang bagus dan menarik. Beberapa lagu yang bisa aku jadikan sebagai highlight jatuh pada lagu VINUSHKA, RED SOIL, TOGURO, GLASS SKIN, WARE, YAMI TOTE... dan INCONVENIENT IDEAL.

Gackt - Jesus


Ohayyo minna-san............

Setelah sekian lama vakum dari dunia blog,akhirnya saya kembali lagi....huahhahahaha,,kayak apa aja deh ketawanya.......

Marilah kita mulai kuliah singkat kita hari ini,kuliah kita hari ini adalah GACKT!!!!!
Seperti ynag udah qt tw,Gackt yang dulunya vokalis malice mizer sekarang udah bersolo karir,dan saya akan me-review sekilas tentang single barunya yang berjudul Jesus.
Nah, untuk single Jesus kali ini, beberapa nama yang menjadi additional player-nya sebuat saja seperti You pada posisi gitar, Ju-ken yang mengisi posisi bass, Jun-ji [eks Siam Shade, sekarang aktif di BULL ZEICHEN 88] yang tentunya menggawangi posisi drum dan terakhir yaitu Chachamaru yang berposisi sebagai gitaris.

Tanpa perlu berbasa-basi lagi, langsung saja aku mulai mereview single ini dengan menyimak sebuah tembang pembuka, the track title, Jesus (Single MA) [03:36]. WOW, SUCH A FUCKING GREAT SONG! Percaya lah, siapapun kalian, baik itu yang menyukai musik mainstream Jepang maupun fans berat Visual-kei, pasti akan menyukai lagu yang liriknya sangat kental dengan nuansa religius ini. Lagunya sendiri cukup aggressive dan juga mengandalkan permainan instrumen yang sedikit berat namun tetap catchy. Riff-riff yang dimainkan pun cukup kencang. Gackt menampilkan kemampuan vokalnya dengan sempurna, nyaris tanpa cela. The verses is good and the chorus is great! No need to argue! Bahkan, Gackt sesekali menampilkan aksi vokal yang sedikit menyeringai tinggi mendekati scream. Dan kejutannya tidak sampai di situ saja. Mau bukti? Simak saja pada bagian durasi 01:58. Dan tentu saja, kredit juga diberikan kepada sang drummer, Jun-ji, yang ketukan-ketukan serta aksi drum-nya selalu memukau pendengar. Jika jeli, pada bagian akhir lagu [pada durasi 03:14] alunan musik sebagai penutup itu sangat MASTER OF PUPPETS-nya METALLICA loh. Haha. Mungkin ini bisa dibilang penghormatan ala Gackt terhadap METALLICA. Oh iya, aku belum pernah menonton PV-nya nih. Kata temanku PV-nya cukup keren. Dan juga di situ Gackt terlihat seakan-akan menjadi muda kembali. Penasaran deh....

Alright, kita sambung ke B-side track-nya, yaitu Sayonara - RR II ver.- [05:14]. Yup, kalian benar! Track ini merupakan aransemen baru dari sebuah lagu lama miliknya Gackt yang bisa dijumpai dalam album Rebirth [rilis tahun 2001]. Walaupun masih bagusan versi originalnya, setidaknya lagu ini bisa memberikan warna tersendiri. Selain dengan teknologi yang sudah cukup canggih, alunan ballad lagu Sayonara - RR II ver.- ini cukup memberikan kesan tersendiri. Mulai dari permainan piano yang cukup men-syahdu-kan nuansa lagu, vokal Gackt yang penuh akan penjiwaan bahkan sampai dengan aksi solo biola yang apik. Nice arrangement!

Masih tersisa dua buah track lagi. Yaitu Jesus (Single MA) (Instrumental) [03:36] dan Sayonara - RR II ver.- (Instrumental) [05:06]. Sudah bisa ditebak memang dari judulnya, kedua buah track ini memang merupakan versi instrumental dari dua buah lagu di atas sebelumnya. So, jika ingin berkaraoke sambil bernyanyi dan bergaya ala Gackt, apa salahnya untuk mencobanya. Siapa tahu mirip Gackt benaran. Hehe.

Yes, great single by Gackt! Jesus (Single MA) bakal menjadi salah satu lagu Gackt yang akan dikenang orang, terutama fans beratnya. Sayonara - RR II ver.- cukup oke juga untuk disajikan sebagai B-side track dalam single ini. Nice job and great comeback by Gackt, seorang musisi jenius! Hell yeah, makin membuat aku penasaran dengan single terbarunya nanti, yakni Ghost, yang sudah ditentukan akan dirilis tanggal 28 Januari 2009 mendatang. Semoga lebih keren lagi!

Jumat, 31 Oktober 2008

tHe GazettE - Stacked Rubbish


Sesudah peluncuran DVD mereka yang terbaru [ Decomposition Beauty Final 2007 ],thE GazettE merilis album terbaru mereka yang berjudul Stacked Rubbish.Album ini bersikan 14 tracks dan 4 tracks diantaranya dirilis dalam bentuk single.Dari judul albumnya yang unik,sang vokalis Ruki mengatakan bahwa album ini mengangkat konsep melihat sesuatu yang "rusak" dari sudut pandang umum,tapi sesuatu yang "rusak" ini oleh umum dianggap menjadi sebuah "seni" bagi orang lain.
Di track pertama,ART DRAWN BY VOMIT,irama hip hop di track ini begitu kental dengan paduan antara vokal Ruki yang mengulag-ulang lirik yang cukup minim dan scratching disk.Yang unik dari track ini adalah dalam waktu 12 detik pertama ada,ada cuplikan dari keseluruhan track di dalam album ini.Di track selanjutnya ada AGONY,di track ini thE GazettE menggabungkan unsur hip hop dan rock.Track ketiga yang berjudul HYENA menunjukan seluruh skill yang dimiliki oleh seluruh member dalam keahlian mereka memainkan alat musik,lagu yang bertempo cepay,kencang dan hard rock ini dibawakan sangat hebat.Sedangkan track keempat yang berjudul BURIAL APPLICANT,yang ditulis Ruki atas dibuatnya baby-box di Jepang,dimulai dengan irama yang agak pelan dan lirik yang cukup catchy lalu mulai meningkat di bagian chorus.GANGES NI AKAI BARA mengingatkan kita pada kemunculan pertama mereka yang unik,rock n' roll yang penuh dengan bass Reita yang khusus,aksen Ruki yang tidak ketinggalan,gebukan drum Kai yang powerful,dan juga irama gitar Aoi dan Uruha yang unik.REGRET terdengar biasa dibanding lagu-lagu sebelumnya,dengan irama antara pop-rock tapi secara keseluruhan ini lagu yang menarik dan mudah diingat.Di track ketujuh ada CALM ENVY,track ini adalah salah satu track yang benar-benar unik dengan irama soft ballad-nya.Irama lagunya sangat sedih tapi tenang.
Track kedelapan SWALLOW TAIL ON THE DEATH VALLEY menyusul dengan irama punk khas mereka,agak rock n' roll disusul dengan hanya suara tepukan tangan dan drum.Track kesembilan MOB 136 BARS sangat heavy metal dan penuh scream dari Ruki,laguyang asik bila ditampilkan secara live.GENTLE LIE lebih mengarah pada irama funk,gitar Aoi lebih menonjol di wal track,tapi permainan gitar Uruha lebih menonjol secara keseluruhan.Di track kesebelas ada lagu yang udah ga asing buat para fans thE GazettE,yakni FILTH IN THE BEAUTY,lagu yang diawali dengan back vokal wanita ini mungkin akan menipu,karena ternyata lagu ini penuh dengan irama hardcore,di lagu ini Aoi dan Uruha menggunakan efek distorsi yang berat dan tuning gitar dengan nada rendah yang menghasilkan irama hardcore yang kental.Track CIRCLE OF SWINDLER bertempo sangat cepat,semua dibawakan full speed,agak mirip dengan SxDxR.CHIZURU adalah OST film Korea yang berjudul Apartment yang disiarkan di Jepang,di lagu ini aura suram dan gelap sangat terasa lewat suara gitar yang dimainkan oleh Aoi dan Uruha dengan tuning gitar Dropped B pada gitar mereka.Album mereka diakhiri oleh track PEOPLE ERROR,dentingan piano yang minim dan pelan sangat cocok untuk sebuah pentup di album ini.

Kagrra - CORE


Pada awal tahun 2008,Kagrra,merilis album keempat mereka yang bertajuk CORE.Ini merupakan album yang sangat ditunggu-tunggu oleh fans Kagrra,setelah hampir genap satu tahun lalu mereka merilis album Shizuku.Memang sebagian fans berargumen kalau CORE tidak lebih baik dari Shizuku, namun tak dapat disangkal kalau CORE lebih sukses dan jelas merupakan album yang lebih berisi dan variatif. Dibuka dengan Irodori no Sanka,balada rock indah ala kagrra [mengingatkan pada single Utakata] dan sebuah kejutan bagi kita karena vokal Isshi kini lebih mantap dan dewasa.Hasilnya,lagu ini tidak hanya enak didengar namun juga penuh perasaan.

Irodori diikiti dengan Ujyou,sebuah lagu yang lebih mengetengahkan musik ketimbang vokal,tapi track singkat berdurasi 2:41 ini sungguh impresif berkat permainan gitar Akira.Shigatsu Tsuitachi merupakan track bergaya pop yang secara mengejutkan dibawakan denganapik oleh sebuah band rock neo-japanesque.Inilah pertama kalinya Kagrra memberi judul bahas inggris kepada lagunya,yaitu GUILTY. Lagu ini dibwakan dengan bersemangat dan sedikit agresif,memang kurang bergaya jepang tapi bukan berarti lagu ini jelek.

Berikutnya adalah Boukyaku no Hate Kogoeta Kodoku yang cukup baik namun cenderung membosankan, apalgi vokal Isshi di lagu ini terdengar biasa-biasa saja.Dalam CORE terdapat lagu aneh berjudul Sai.Lagu ini boleh dibilang diluar kebiasaan Kagrra,yag biasanya tampil menarik dan adiktif. Sai merupakan lagu yang akan membuat kita ber-headbanging mengikuti irama.Menuju track ke-7 album ini,kita disuguhi sebuah lagu berjudul Kaze o Kioku, yang lembut sekaligus bertempo cepat.Jika kita menyimak Kamikaze,maka kita akan berpikir lagu ini mungkin dinyanyikan oleh thE GazettE.

Dua lagu terakhir adalah Yuki Koi Uta dan Hyakkiyakou.Yuki Koi Uta berdurasi sekitar 5 menit dan sepenuhnya berisi lagu yang dinyanikan dengan kualitas vokal terbaik dari Isshi dengan bagian terbaik pada chorus-nya.

Lagu penutup adalah Hyakkiyakou dalam versi baru.Lagu ini adalah demo awal Kagrra,dan bagi yang nggak suka versi lamanya kemungkinan besar akan berubah pikiran dan menyukai versi barunya.

Terlepas dari opini negatif fans tentang CORE,album ini tetap pantas disebut sebagai karya terbaik Kagrra.Dan yang terpenting,CORE adalah bukti nyata kualitas Kagrra sebagai sebuah band yang kompetitif.

Nightmare - Lost in Blue


Tanggal 17 September 2008 kemarin, Nightmare kembali lagi hadir dengan rilisan karya terbarunya berupa sebuah single yang diberi judul Lost in Blue. Ini merupakan single pertama Nightmare setelah di bulan Mei 2008 lalu melemparkan full albumnya bertajuk Killer Show. Secara total, single ini di dalamnya hanya berisikan dua buah lagu saja. Yaitu the song title Lost in Blue dan Kaikou Catharsis. Lost in Blue dirilis dalam tiga bentuk varian. Dua varian secara masing-masing di dalambya terdapat PV lagu untuk lagu Lost in Blue dan Kaikou Catharsis. Sedangkan varian sisanya merupakan edisi reguler, dimana hanya berupa CD audio saja.

Sekilas profile dari Nightmare. Band yang aktif sejak tahun 2001 dan totally addict X JAPAN dan LUNA SEA ini terdiri dari lima orang personil. Mereka adalah Yomi yang kharismatik pada posisi vokal, Hitsugi dan Sakito memegang alat gitar, Ni~Ya bermain bass dan terakhir Ruka yang tentunya sebagai drummer. Warna musik yang ditawarkan oleh Nightmare secara umum bisa dikatakan rock. Namun tidak jarang, Nightmare menampilkan alur heavy rock ke dalam beberapa buah lagunya, dengan permainan ritme musik yang sedikit rumit. Bahkan, Nightmare mampu memasukkan unsur jazz ke dalam warna musik mereka itu sendiri. Hingga terdengar makin variatif....

Well, langsung saja kita simak single ini dengan tembang pertama, yaitu Lost in Blue [04:16]. Yosh, tipikal lagu-lagunya Nightmare, intro-nya memang sangat kelihatan sekali dengan ciri khas band asal kota Sendai ini. Memang, secara sekilas lagu ini mirip sekali dengan lagu Raison d'etre. Tapi, lagu ini tetap asyik kok untuk disimak. Dimulai dari permainan drum Ruka yang cukup bermain aktif di sini dengan floor tom dan toms-nya. Tempo lagu sedikit nge-beat, dengan aksi ritem-ritem gitar yang bermelodi, apalagi di sepanjang lagu alunan-alunan musik layaknya orchsetra turut memperindah lagu ini. Performance vokal Yomi rasanya tidak pernah dikomentari lagi. Good verses and nice chorus.

Dilanjutkan kemudian dengan lagu Kaikou Catharsis [05:00]. Nice intro, btw! Tidak jauh beda memang dengan Lost in Blue. Lagu ini juga oke banget untuk dijajal. Hanya di sini permainan instrumen musiknya sedikit lebih kompleks, plus tambahan ornamen-ornamen lainnya. Verses-nya oke. Chorusnya, hmmm, well, walaupun sudah sering mendengarkan chorus seperti ini pada lagu-lagu Nightmare lainnya but it's fine for me. Interlude-nya juga terdengar catchy. Dan solo gitar yang dimainkan oleh Hitsugi tentunya menambah daya tarik lagu ini. Termasuk pada solo gitar outro-nya. Entah kenapa, menurutku lagu ini memang sedikit kental dengan nuansa Kagrra,-nya. Hehe....

Yah, walaupun terasa agak standar, lebih lembut dan juga sangat tipikal lagu-lagunya Nightmare, aku suka kok dengan kedua buah track yang ada di dalam single ini. Semoga saja pada rilisan single berikutnya, Nightmare bisa memberikan sebuah lagu yang sangat ditunggu-tunggu oleh fansnya, yaitu sebuah lagu yang nge-rock bahkan kalo perlu aggressive. Udah kangen nih!

That's it. Overall single ini aku kasih 4/5 bintang. Semoga berkenan....

Versailles - Prince


WOW, sungguh sangat di luar dugaan! Tanggal 13 September 2008 kemarin, Versailles, salah satu band indie Visual-kei yang beraliran symphonic-metal, juga merupakan band yang menduduki peringkat utama dalam hal popularitas, merilis sebuah single yang dikasih judul PRINCE. Single ini sendiri sebenarnya bukan lah single yang sebagaimana-biasanya yang diperjual-belikan secara fisik di toko-toko musik. Melainkan sebuah single yang hanya bisa didapat dengan cara mendownloadnya di sebuah website. Entah apakah berbayar atau tidak. Yang pasti salah satu website, yakni HEARJAPAN, memperbolehkan pelanggannya untuk mendownload secara gratis.

Melalui single PRINCE ini juga, Versailles secara resmi mengumumkan nama barunya, yaitu Versailles -Philharmonic Quintet-. Nama ini hanya dikenakan Versailles jika tampil live/konser untuk kawasan Amerika Utara. Mengapa bisa begitu? Sebab nama Versailles sendiri sudah menjadi hak paten dari sebuah grup musik bernama sama yang ada di Amerika Serikat sana. Jadi, supaya tidak terbentur dengan masalah hukum, Versailles pun menambahkan kata -Philharmonic Quintet- pada bagian belakang nama Versailles tersebut. And what do you think? Terlihat makin keren atau malah ribet? Philharmonic sendiri dalam bahasa Indonesia berartikan "orkes simfoni/yang berkaitan dengan orkes simfoni". Sedangkan Quintet, setelah buka kamus online, memiliki arti "kwintet". Kwintet? WHAT THE HELL IS THAT? Haha....

Seperti yang kita ketahui bersama, Versailles di dalamnya berisikan lima orang personil yang kejeniusan dan skill dari individu-nya masing-masing tidak perlu diragukan lagi. Kelima orang ini memiliki selera musik yang sangat beraneka ragam. Namun justru di situlah hebatnya! Dari ke-aneka-ragam-an itu tadi, mereka mampu menyatukannya hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan kuat. Dan aku yakin, beberapa tahun ke depan dari sekarang belum ada band mana-pun yang sanggup mematahkan dominasi Versailles di kancah dunia musik indie Visual-kei. Kembali ke soal ke-anekaragam-an tadi, coba tengok KAMIJO [pentolan LAREINE, NEW SODMY, Node of Scherzo] yang memiliki kharisma vokal nan kuat. Begitu juga dengan HIZAKI [eks GARNET GRAVE, Crack brain, Schwardix Marvally, BURNING FIRE, SULFURIC ACID, HIZAKI grace project, Node of Scherzo], yang selalu memainkan musik khas Visual-kei yang cantik dan symphonic, dilengkapi dengan melodi-melodi yang tidak kalah indahnya. Bagaimana dengan TERU [eks Aikaryu, HIZAKI grace project]? Well, gitaris yang doyan musik kencang ala metal ini juga mampu memberikan sumbangan tebesar ke dalam tubuh Versailles hingga mampu menciptakan nuansa cadas di dalam sebagian besar lagu-lagunya Versailles. Jasmine You [eks HIZAKI grace project, Node of Scherzo] dan YUKI [eks Sugar Trip, alively sanctuary] juga tidak kalah pentingnya. Dua orang ini tetap menampilkan sebuah performance yang memukau dan tentunya memiliki tingkat kesulitan yang lumayan tinggi. Perpaduan dari kelima orang di atas tadi menghasilkan warna musik yang sangat unik, yaitu campuran antara melodic rock, metal, symphony yang ujung-ujungnya menjadi suatu genre yang lazim dikenal dengan symphonic-metal atau ada juga yang menyebutnya neoclassical-metal.

Kembali ke singlenya, hanya satu buah lagu saja yang diedarkan oleh Versailles secara online. Dan lagu tersebut berjudul PRINCE [04:57]. Setelah mendengarkan lagu ini dari awal hingga akhir secara berulang kali, well, siapa sih yang meragukan karya-karyanya Versailles? Walaupun lagu ini sedikit kalem dengan permainan musik yang sedikit "ringan", tidak berat seperti biasanya, namun Versailles mampu menunjukkan ciri khas genre symphonic-metal yang sangat kental di dalamnya. Yaitu berupa permainan riff-riff berat gitar ala heavy-metal yang disadurkan dalam beberapa bentuk permainan melodi. Intro dan permainan instrumental musik pada awal lagu ini sekilas terasa hampir mirip dengan lagu Versailles lainnya yang berjudul SFORZANDO. Sudah bisa ditebak memang jika lagu ini pasti ciptaannya KAMIJO. Verses yang dibawakan KAMIJO terlihat biasa saja, memang sangat tipikal dengan lagu-lagu Versailles lainnya. Namun aku suka dengan bagian bridge dan chorusnya. Yang dibalut dengan bebunyian permainan musik orchestra. Pada intinya, this is another great song by Versailles. Sangat disayangkan sekali kenapa lagu sebagus ini tidak sekalian saja dimasukkan ke dalam album NOBLE yang dirilis bulan Juli 2008 kemarin?

Yeah! That's it. Rasanya tidak perlu aku katakan lagi berapa rating bintang yang harus aku berikan buat lagu PRINCE ini. Silakan didengar sendiri. Mengutip kata Pak Bondan dalam acara WISATA KULITER: POKOK'E MAKNYUS! Ditunggu deh kabar selanjutnya dari Versailles!

Oh iya, di tanggal 13 September 2008 itu juga Versailles merilis "free distribution single" yang dikasih judul ART OF Propaganda ~coupling with chariots~. Single ini diedarkan saat Versailles dan chariots [UNDER CODE PRODUCTION's band] mengadakan two-man live. Jadi penasaran lagu apa saja yang ada di dalam CD tersebut.

That's it. See you later....